Sifilis atau raja singa adalah penyakit kelamin yang menyebabkan komplikasi jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik. Tergantung stadium perkembangan penyakitnya, berikut beberapa gejala penyakit sipilis baik pada pria maupun wanita yang harus diwaspadai.
Gejala penyakit sipilis
Tahapan perkembangan penyakit sipilis akan menunjukkan gejala yang berbeda. Namun, gejalanya sering terjadi bersamaan pada setiap tahap dan tidak selalu berurutan.
Dikutip dari Mayo Clinic, Anda mungkin saja terinfeksi bakteri penyebab penyakit raja singa ini tanpa merasakan gejala apapun selama bertahun-tahun.
Ada empat tahap perkembangan sifilis, yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Masing-masing tahapan tersebut memiliki ciri dan gejala yang berbeda.
Berikut penjelasan gejala penyakit sipilis berdasarkan stadium penyakitnya.
1. Tahap Primer
Pada tahap primer, luka yang muncul disebut chancre. Luka ini tidak menimbulkan rasa sakit dan muncul di tempat bakteri pertama kali masuk ke dalam tubuh.
Chancre biasanya berkembang sekitar tiga minggu setelah tubuh terpapar bakteri. Namun, kondisi ini juga baru bisa berkembang hingga 10-90 hari kemudian.
Saat Anda di tahap primer ini, Anda dapat dengan mudah menularkan bakteri penyebab penyakit menular seksual ini kepada orang lain. Meski lukanya sudah sembuh, bukan berarti penyakit sipilis juga hilang.
2. Tahap Sekunder
Tahap ini ditandai dengan munculnya ruam 2-12 minggu setelah luka berkembang. Ruam dapat berkembang di seluruh tubuh, tetapi lebih sering terjadi pada telapak tangan dan telapak kaki.
3. Tahap Laten
Jika tidak mendapatkan penanganan medis, gejala penyakit sipilis akan berkembang menjadi stadium laten. Ini adalah tahap setelah seseorang terinfeksi penyakit Lion King.
Setelah ruam pada sipilis sekunder hilang, seseorang tidak akan mengalami gejala apapun selama beberapa waktu.
4. Tahap Tersier
Tahap tersier adalah periode paling menular dari tahap perkembangan sifilis. Tahap ini diketahui sangat merusak tubuh penderitanya.
Hal ini dapat menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah yang serius, masalah sistem saraf, kebutaan, gangguan mental, dan bahkan kematian.
Diagnosa Sipilis
Untuk membuat diagnosis, dokter akan menanyakan riwayat seksual Anda, termasuk apakah Anda melakukan seks aman. Sangat penting untuk jujur selama diskusi ini. Karena dokter dapat membantu melihat risiko dan merekomendasikan tes untuk IMS lainnya.
Untuk memastikan pada diagnosis, dokter akan memeriksa dan mengambil sampel darah untuk mencari tanda-tanda infeksi. Dokter mungkin juga mengeluarkan cairan atau sepotong kecil kulit dari luka dan mengujinya di laboratorium.
Pengobatan Sipilis
Untuk primer dan sekunder, pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik dengan cara disuntikkan biasanya dilakukan selama kurang lebih 14 hari.
Untuk sifilis tersier dan pada ibu hamil, waktu pengobatan akan lebih lama dan penggunaan antibiotik diberikan secara intravena. Penderita sifilis akan menjalani tes darah untuk memastikan infeksinya sudah benar-benar sembuh, setelah menjalani pengobatan antibiotik.
Pencegahan Sipilis
Cara menghindari penyakit ini, yaitu:
- Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang.
- Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
- Berhenti melakukan kontak seksual dalam waktu lama.
- Diskusikan secara terbuka riwayat penyakit kelamin yang dialami dengan pasangan.
- Biasakan menggunakan kondom saat harus berhubungan seks dengan orang yang
- tidak dikenal.
Jika Anda mengalami gejala penyakit sifilis serta mengetahui bahaya yang ditimbulkannya maka sebaiknya segera konsultasi ke klinik kelamin untuk mendapatkan penanganan yang tepat atau langsung datang ke dokter ahli kelamin.